Mengunjungi padepokan dimas kanjeng

hai kawan, seperti kata pepatah "sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh ketanah pula" mungkin kata pepatah tersebut bisa mewakili peristiwa ini. ehem... sok menjustifikasi padahal belum terbukti pemeriksaan masih berjalan. yups... tepatnya tanggal 3oktober kemaren, ane sekeluarga berencana untuk melihat langsung padepokan dimas kanjeng taat pribadi. setelah berulang kali melihat berita dari tv swasta yang sangat viral menyiarkan baik langsung maupun tidak.
bermodal ancer ancer dari desas desus para tetangga tentang alamat padepokan kanjeng dimas, kami berangkat. setelah 1 jam lebih sampailah juga di kota kraksaan, kami lalu belok kiri menuju jalan rumahsakit kraksaan (ancer ancer menurut tetangga) setelah beberapa menit kami memutuskan untuk bertanya. nah... betul sekali ternyata kami tersesat. atas info yang diberikan kami balik arah menuju kota, kemudian belok kiri depan penjara kraksaan. setelah beberapa menit jalan yang kami lalui semakin sempit kami memutuskan untuk bertanya kembali kepada pensusuk sekitar, dan kami pun kesasar untuk yang ke 2 kalinya. dengan arahan penduduk sekitar kami melewati jalan pelosok gang kecil dan tembus ke jalan raya. dalam benak jalan kali ini benar. dan setelah beberapa saat terbaca di plang jalan desa wangkal 10km. alhamdulillah....
setelah kurang lebih 15 menit sampailah kami di pasar wangkal ada pertigaan, kamipun bertanya kembali dan disuruh lurus saja.
5 menit kemudian kemacetan menyambut kami, wadduh... apakah mereka ini para santri yang mau menagih uangnya kembali?
kami memutuskan jalan kaki, memarkir mobil di ujung kemacetan. jalanan begitu sesak dengan lalu lalang arus para pendatang dadakan yang sengaja mereka datang untuk melihat langsung padepokan.
mungkin 300m dari mobil yang diparkir ahirnya kami melihat sebuah gapura besar yang bertuliskan anda memasuki kawasan padepokan dimas kanjeng
kami pikir sudah sampai, ternyata oh ternyata ini baru gang masuknya. 
kemudian kami melanjutkan perjalanan, sekitar 300m kami melihat sebuah lapangan parkir yang cukup luas disebelah kanan dan kiri
banyak anggota kepolisian yang berjaga ada yang berbaur dengan masyarakat mengobrol dan lain lain. 100m kemudian sampailah kami di kerumunan orang kami lihat juga mobil-mobil dari tv swasta yang sedang meliput
suasana sesak penuh dengan kerumunan orang-orang yang sengja datang untuk menyaksikan, ternyata hari ini kanjeng dimas dan komplotannya lagi melakukan rekonstruksi atas tuduhan pembunuhan santrinya. owalah makanya rame... tidak bisa menembus ke tempat yang lebih dekat, kami memutuskan untuk berkeliling ke sebelah kanan padepokan. kami menyusuri jaln tersebut dan kami melihat dibalik tembok terlihat banyak tenda semi permanen yang berdiri.
ternyata di sebelah utara padepokan ada sebuah jalan masuk yang luas, nah disinilah penjagaan ketat terlihat kembali nampak terlihat mobi polisi berjejer
kami teruskan penyusuran ternyata ada tenda kembali
tak lama kemudian sampailah kami pada ujung jalan.
 rupanya jalan ini bisa tembus ke kota, jadi ada 2 jalan berbeda sepengetahuan kami.
ada fenomena yang terjadi, disaat kanjeng dimas melakukan rekonstruksi ini. sesaat sebelum polisi membawanya kembali ke surabaya, "ada pelangi yang menyertai perjalanannya" haha
bahkan ada 2 pelangi kawan.....
sekitar pukul 5 sore kanjeng keluar dari padepokan, dengan kawalan ketat, ada 2 mobil barrakuda yang membawanya. sebuah fenomena? keanehan? atau bahkan peatanda? tapi faktanya ada pelangi yang menyertainya bahkan 2 pelangi yang bertingkat....kawan. hehehe. Ddp5




Post a Comment

0 Comments